SELAMAT DATANG DI BLOG KAWASAKI NINJA CLUB CIKARANG - GET THE SOLID
MARI KITA SUKSESKAN ACARA HUT KNC CIKARANG KE-9 PADA 24-25 MARET 2012 DI CILEUMBER, PUNCAK BOGOR

Senin, 04 April 2011

Memilih BBM Sesuai Rasio Kompresi


KNC Cikarang – ADA pilihan bensin yaitu Premium, Pertamax dan Pertamax Plus yang merupakan produk Pertamina, dan ada juga bensin jenis lain dari perusahaan asing seperti Shell, Total, dan Petronas . Semakin banyak lagi pilihan kita dalam memilih BBM. Mesin mobil maupun motor memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal. Jenis bensin tersebut biasanya diwakili dengan angka / nilai oktan (RON), misalnya Premium ber-oktan 88, Pertamax ber-oktan 92, Pertamax Plus ber-oktan 95.. Apapun perusahaan yg mengluarkan BBM tersebut kadar oktan sama hanya nama saja yg membedakan sesuai keinginan produsen.

Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih tinggi. Namun belum tentu bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin mobil/motor kita, kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga, jadi kita harus melihat kompresi mesin kendaraan kita juga.


Bagaimana jika diisi bensin dengan oktan lebih rendah?
Bensin dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai CR pada mesin artinya membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi. Mesin berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi), yang akan menjadi masalah adalah, ketika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api. Saat piston naik ke atas melakukan kompresi, bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut. Kita sering mendengar istilah “Ngelitik” (pinging/knocking). Bagaimana menggambarkan ‘kejam’nya ngelitik yang dirasakan piston? Ibarat telapak tangan kita ditusuk2 dengan paku,  kira-kira begitu yang dirasakan piston kendaraan kita. Perlahan namun pasti. Membuat piston seperti permukaan bulan, yaitu tidak beraturan dan bahkan bisa bolong untuk dampak terburuknya..

Saat terjadi ‘ngelitik’, bensin tidak menjadi tenaga yang terpakai. Kerja mesin tidak optimal. Kembali diulang, mesin yang CR nya tinggi, memerlukan bensin yang lambat terbakar. Semakin tinggi nilai CR, bensin harus semakin lambat terbakarnya ( BBM dengan oktan tinggi ).
Nah, jadi untuk teman-teman, cermati nilai CR mesin mobil/motor kita (bisa intip pada daftar di bawah), isilah bensin yang sesuai untuk mesin tersebut.

Bagaimana kalau diisi bensin dengan oktan lebih tinggi?
Bensin dengan oktan lebih tinggi (pertamax, pertamax plus, dsb), umumnya dilengkapi dengan aditif pembersih, dan sebagainya. Namun tidak banyak memberi penambahan tenaga, jadi angka oktan tinggi bukan artinya lebih ‘bertenaga’. Karena benefitnya kurang sebanding jika dibanding harganya yang tinggi, maka ujung-ujungnya hanyalah merupakan pemborosan uang saja.

Kesimpulan:
-Dianjurkan mengisi bensin sesuai nilai rasio kompresi. (kecuali ada modifikasi lain).
- Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar (dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi).
- Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin lebih sulit menguap (penguapan rendah)
- Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.

Solusi Alternatif :
Banyak cara untuk menyiasati agar bisa menggunakan bensin Premium pada mesin yang ber-CR tinggi, namun mesin tidak mengalami ‘ngelitik’, antara lain:
- Menambahkan Octane Booster pada bensin (dimasukkan ke tangki bensin).
- Menggunakan katalis untuk menaikkan nilai oktan (biasanya mengandung timbal, tidak ramah lingkungan).
- Merubah derajat waktu pengapian (ignition timing) ke posisi yang lebih lambat (Retard).
- Menggunakan aplikasi water-injection (agak repot untuk perawatannya).
- dan lain-lain.

Fakta Lapangan
Pada kenyataannya.. banyak kita lihat, khususnya di SPBU, motor-motor baru yang berkompresi tinggi mengantri panjang di pompa bensin jenis Premium. Faktor ekonomi lebih mendesak ketimbang dampak merusak mesin motor sehingga timbul kecuekan dalam pemilihan BBM kendaraanya. Atau memang kurangnya informasi mengenai pemilihan BBM ini.

Rasio Kompresi Angka Oktan Jenis Bensin
Jenis BBM ———————- Angka Oktan ——————- Rasio Kompresi
Premium                                             88                                     7:1 sampai  9:1
Pertamax                                            92                                   9:1 sampai   10:1
Pertamax Plus                                    95                                  10:1 sampai   11:1

Jadi kita pikirkan lagi kondisi mesin kita jika salah menggunakan BBM dalam jangka panjang.. Janganlah hanya memikirkan faktor ekonomis saja.. Namun perawatan mesin ketika sudah bermasalah juga akan memberatkan keuangan kita juga.. Namun seperti biasa semua kembali kepada para pengendara juga..
Salam Rider’s & Driver’s

Sumber : ditzoaurion.woedpree.com

3 komentar:

PERHATIAN:
* Hindari komentar yang bersifat provokasi, kasar, caci maki dan menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan).
* Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengirim.
* Admin/Redaksi berhak menghapus komentar yang tidak layak.

KAWASAKI NINJA 150RR - 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...